• about me
  • menu
  • categories

  • WHO IS BEHIND THIS BLOG
    Hello, thanks for the visit~ I’m Geetha, a freelance graphic designer and a wife residing in Jakarta, Indonesia. Tips Graphic Design is an Indonesian blog that dedicated to all aspiring Indonesian graphic designer out there. My goal is to empower my readers and encourage them to become more inspired, motivated, passionated and realised that having 'good skill' on graphic design is not enough, that where taste, sense and experience are also have big role need to be applied.On my blog, I share everything that inspire, amuse and fascinate me. Hopefully you'll find inspiration and motivation. Knowledge is power and I believe that we each have an area of expertise that we can share with the world.

    Continued here.

    Tips: Manajemen File Untuk Desainer Grafis



    Siapa di sini yang desktop komputer/laptopnya dipenuhi dengan file atau folder berserakan di mana-mana? :P Tahukah kamu bahwa menciptakan sistem manajemen file sangat mempengaruhi efisiensi dan produktifitas pada kinerja kita? Dengan sistem yang baik, kamu bisa mencari file dengan mudah = hemat waktu, misalnya. Malesin banget kan, baru nyalain laptop tau-tau pemandangan pertama di desktop berantakan bisa bikin bawaan jadi gak mood deh.

    Membangun sistem file juga dapat mencegah insiden yang tidak diinginkan di saat last minute, you know, client minta revisi ini, rekues mau file tambahan itu lalu kamu kewalahan mencarinya bahkan horornya kamu baru nyadar nggak sengaja replace revisi file design lama dengan yang baru.

    Lalu gimana cara mencegah insiden horor itu terjadi? Gimana membuat manajemen file yang akurat sehingga bisa mempermudah hidup kita sebagai desainer?


    Tiap folder tugas/work desain terdiri dari 6 sub-folder. BUKAN semua di tumplek jadi jadi satu di sub-folder tersebut. Berikut penjelasannya:

    1. CLIENT & INACTIVE CLIENT
    Dalam folder utama yang bernama: WORK ada dua folder yaitu: CLIENT dan INACTIVE CLIENT. Inactive client bisa dikhususkan untuk calon client yang PHP atau karena suatu hal dihentikan.

    2. DESIGN BRIEF
    Langkah pertama sebelum memulai mendesain ialah meminta client baru kita untuk mengisi design brief terlebih dahulu.

    3. DOCUMENTS
    SKK (Surat Kontrak Kerja), quote, invoice dan lainnya digabung di sini. Biasanya berupa text (word) atau PDF.

    4. ASSETS
    Berisikan hasil research, stock foto, logo, referensi desain (bisa dari client atau kita sendiri), mood boards atau sejenisnya.

    5. WORKS
    Dibagi lagi menjadi beberapa sub folders yaitu: A. SKETCHES (sketsa desain), B. TRACED (yang sudah di tracing ke software), C. CONCEPT (pilihan beberapa desain), D. REVISION (semua revisi sebaiknya disimpan jadi bisa di rename berurutan, yang paling akhir itulah yang fixed).

    6. PRESENTASIONS
    Di sini tempat untuk file presentasi konsep desain pada client.

    7. FINAL
    Semua desain yang sudah fixed dan yang siap dikirim berada di folder ini. Jangan lupa, kirimkan/berikan desainnya jika pembayaran sudah di LUNASI dulu ya ^^

    That's all! Mungkin kesannya kok ribet banget ya sampai berfolder-folder seperti ini, hehehe. Percaya atau tidak, dari pengalaman Geetha dengan sistem manajemen seperti ini justru mempermudah kinerja sebagai desainer grafis. Mau cari apa-apa tinggal klik folder yang bersangkutan saja, nggak perlu heboh ngubek-ngubek untuk hanya nyari 1-2 file doang. Jadi kamu nggak perlu khawatir nantinya di saat sudah punya puluhan (atau ratusan) client, dengan adanya sistem manajemen ini semuanya serba terorganisir, tinggal klik-klik aja nggak perlu mikir lagi ~

    Bagaimana caramu menerapkan sistem manajemen file? Apakah kamu punya tips lain? Yuk kita saling share pada komen di bawah ini ~

    Follow Geetha on Twitter + Facebook + Pinterest + Bloglovin



    Siapa di sini yang desktop komputer/laptopnya dipenuhi dengan file atau folder berserakan di mana-mana? :P Tahukah kamu bahwa menciptakan sistem manajemen file sangat mempengaruhi efisiensi dan produktifitas pada kinerja kita? Dengan sistem yang baik, kamu bisa mencari file dengan mudah = hemat waktu, misalnya. Malesin banget kan, baru nyalain laptop tau-tau pemandangan pertama di desktop berantakan bisa bikin bawaan jadi gak mood deh.

    Membangun sistem file juga dapat mencegah insiden yang tidak diinginkan di saat last minute, you know, client minta revisi ini, rekues mau file tambahan itu lalu kamu kewalahan mencarinya bahkan horornya kamu baru nyadar nggak sengaja replace revisi file design lama dengan yang baru.

    Lalu gimana cara mencegah insiden horor itu terjadi? Gimana membuat manajemen file yang akurat sehingga bisa mempermudah hidup kita sebagai desainer?


    Tiap folder tugas/work desain terdiri dari 6 sub-folder. BUKAN semua di tumplek jadi jadi satu di sub-folder tersebut. Berikut penjelasannya:

    1. CLIENT & INACTIVE CLIENT
    Dalam folder utama yang bernama: WORK ada dua folder yaitu: CLIENT dan INACTIVE CLIENT. Inactive client bisa dikhususkan untuk calon client yang PHP atau karena suatu hal dihentikan.

    2. DESIGN BRIEF
    Langkah pertama sebelum memulai mendesain ialah meminta client baru kita untuk mengisi design brief terlebih dahulu.

    3. DOCUMENTS
    SKK (Surat Kontrak Kerja), quote, invoice dan lainnya digabung di sini. Biasanya berupa text (word) atau PDF.

    4. ASSETS
    Berisikan hasil research, stock foto, logo, referensi desain (bisa dari client atau kita sendiri), mood boards atau sejenisnya.

    5. WORKS
    Dibagi lagi menjadi beberapa sub folders yaitu: A. SKETCHES (sketsa desain), B. TRACED (yang sudah di tracing ke software), C. CONCEPT (pilihan beberapa desain), D. REVISION (semua revisi sebaiknya disimpan jadi bisa di rename berurutan, yang paling akhir itulah yang fixed).

    6. PRESENTASIONS
    Di sini tempat untuk file presentasi konsep desain pada client.

    7. FINAL
    Semua desain yang sudah fixed dan yang siap dikirim berada di folder ini. Jangan lupa, kirimkan/berikan desainnya jika pembayaran sudah di LUNASI dulu ya ^^

    That's all! Mungkin kesannya kok ribet banget ya sampai berfolder-folder seperti ini, hehehe. Percaya atau tidak, dari pengalaman Geetha dengan sistem manajemen seperti ini justru mempermudah kinerja sebagai desainer grafis. Mau cari apa-apa tinggal klik folder yang bersangkutan saja, nggak perlu heboh ngubek-ngubek untuk hanya nyari 1-2 file doang. Jadi kamu nggak perlu khawatir nantinya di saat sudah punya puluhan (atau ratusan) client, dengan adanya sistem manajemen ini semuanya serba terorganisir, tinggal klik-klik aja nggak perlu mikir lagi ~

    Bagaimana caramu menerapkan sistem manajemen file? Apakah kamu punya tips lain? Yuk kita saling share pada komen di bawah ini ~

    Follow Geetha on Twitter + Facebook + Pinterest + Bloglovin

    Thursday, June 26, 2014 .

    2 comments

    1. Kalo boleh saran lagi dan space HDD masi banyak, mungkin lebih bagus dibikin 1 drive khusus untuk file desain. Kalo saya sih gitu! #sharing ^_^

      ReplyDelete
      Replies
      1. Nah itu kebih bagus lagi, jadi gak kecampur ama yang lain-lain. Thanks for #sharing :D

        Delete

    popular posts