Tanya: Selamat siang Geetha, saya penasaran. Gimana cara para desainer grafis yang namanya udah besar itu bisa sukses dalam industri ini? Apa saja yang mesti dilakukan selain punya desain yang 'keren'?
Jawab: Sukses kaya gimana dulu nih? Sukses terkenalnya apa sukses menghasilkan banyak uang dari desain? Hehehe. Geetha asumsi sukses dari segi keuangan yang banyak ya. Obviously lah kita butuh uang untuk bertahan hidup, alangkah senangnya jika bisa menghasilkan banyak uang dari passion yang kita sukai yaitu: desain grafis. Berikut 6 kebiasaan yang bisa kita terapkan dari kebanyakan desainer grafis sukses:
01. STAY CREATIVE
Sense kreatif tiap orang beda-beda. Ada orang yang kayanya di saat kesempatan adaaa aja ide dan konsepnya kreatif semua tanpa perlu usaha apa-apa, sedangkan kita boro-boro... Alasannya? Nunggu mood dulu lah, alhasil pas udah detik-detik terakhir last minute baru kelabakan. Hasil akhir desain pun jadinya seadanya saja. Sayang banget, kalo udah gini yang rugi siapa? Kalo kerja nunggu mood dulu wah duit nggak bisa nunggu lho.
Ingat: Mood bisa diciptakan dan dibiasakan. Jangan cuma ngedesain pas lagi ada job aja, pancing sense kreatifitasmu disaat lagi lowong dengan membuat desain fiktif. Seiring waktu, nanti skill, sense dan taste design kamu semakin terasah dan 'matang'. Jadi kapan pun ada kerjaan desain lagi, kamu akan lebih well-prepared. Nggak ada lagi deh kerja mesti nunggu mood dulu. Schedule lebih terstruktur, nggak perlu kelabakan last minute lagi.
02. BUAT SCHEDULE
Mau hidup lebih terorganisir? Ya buat schedule. Ada schedule aja masih suka melenceng dari rencana, gimana kalo nggak ada. Ngerti sih, punya jiwa seni maunya suka-suka gue tapi kan, kamu seorang desainer grafis = berkarya buat nyari duit. Schedule ideal tiap individu beda-beda ya, silakan coba beberapa cara untuk menentukan yang paling ngefek di kamu.
Kalo Geetha, sebelum memulai bekerja di pagi hari, Geetha biasanya membalas semua e-mail (biasanya memakan 15-20 menit). Lalu Geetha berlanjut ke social media terlebih dahulu (FB, Twitter, Pinterest dan Instagram). Tidak semua post akan di publish saat itu juga, sebagian Geetha set publish on schedule pada jam-jam tertentu sehingga tidak akan mengganggu konsentrasi kerja nantinya. Ini memakan maksimum 30 menit. Lalu, baru deh mulai bekerja. Walo Geetha kerja sendiri, Geetha sudah fixed menentukan jam kerja dari jam 09.00-17.00. Lewat dari itu, semua pekerjaan dan e-mail akan dilanjutkan keesokan harinya.
Karena sudah terbiasa punya jam kerja seperti ini, otomatis otak juga sudah terbiasa untuk 'dipaksa' mikir pada jam kerja. Dulu sih sebelum nikah jam kerja suka-suka, sejak jadi istri mana bisa begitu lagi hehehe. Karena itulah Geetha buat schedule biar hidup teratur dan rumah tangga juga terurus. So, dalam membuat schedule jangan sampai kamu mengorbankan kehidupan pribadimu juga ya!
03. RAJIN MENYICIL
Saatnya pisah sama SKS (Sistem Kebut Semalam) dan multitasking sekarang juga! SKS dan multitasking mungkin memang shortcut biar cepat kelar tapi sayangnya tidak bisa menghaislkan desain yang berkualitas. Mau fokus juga susah di jebret dan nyambi ini-itu. Dalam membuat schedule (point no. 2 di atas), penting bagimu untuk memecah beberapa bagian dari kerjaanmu. Let's say: hari ini kamu fokus research dan sketsa saja. Jadi kamu betul-betul bisa maksimal tanpa gangguan, tanpa terburu-buru dan panik dalam menyelesaikan task ini. Besok atau lusanya baru kamu move on to ke laptop/komputer untuk scan sketsa desain misalnya. Dijamin, kualitas desainmu jadi poll maksimal dan berkualitas jika dicicil begini karena kamu bisa FOKUS.
Jangan pernah ngerjain proyek yang paling gampang dulu. Simpan yang gampang-gampang untuk jam siang sampai sore nanti, yang di mana mood udah mulai ngedrop/capek. Karena kalo nggak gitu, berat banget dong pas lagi nggak mood ngerjain task yang paling berat kan...
04. KONSISTEN
Wajar saja kalo kamu moody mengerjakan sesuatu, ujung-ujungnya kariermu 'gitu-gitu' aja. Sukses nggak jadi dalam semalam, nggak akan jadi kalo kamu ngerjain sesuatu cuma setengah-setengah/sekali-sekali aja. Seperti yang udah Geetha bahas di point no. 2 dan 3 di atas barusan, konsisten itu paling susah karena suka banyak gangguan/godaan. Nah dengan menyicil task dan membuat schedule, seharunya akan lebih membuat mudah to stay on track.
05. SERING REFRESHING
Loh kalo sering refreshing kapan kelarnya? Haha, maksud refreshing di sini ialah, kamu jangan mengerjakan sesuatu non stop berjam-jam depan layar komputer/laptop tanpa jeda sekali pun. Percuma.. nggak akan efektif juga. Mata capek, otak 'berasap', punggung pegal. Nggak sehat juga. Buat apa nyari uang banyak dari lembur-lembur atau kerja non stop tapi ujung-ujungnya uangnya habis dipakai untuk berobat juga?
Selain itu, kalo nggak ada jeda kamu bisa rentan mentok/mandek ide nantinya. Wajar juga kalo nanti ada rasa bosan. Suntuk dan mentok ide? Tinggal ngabur ke kafe, atau ketemu teman-teman supaya tidak jenuh. Gadget aja bisa panas dipakai terus-terusan apalagi tubuh kita. Justru dengan kamu menjauh sementara dari komputer/laptop/buku gambar, kreatifitas dalam otakmu jadi ada kesempatan untuk berkembang.
06. PRODUKTIF
Desainer grafis sukses, mereka tidak hanya sibuk di saat dapat kerja saja. Mereka meluangkan waktu untuk hobi atau minat yang lain. Skill, taste dan kreatifitas itu bisa terjadi karena terbiasa di asah di saat santai juga, tidak melulu di bawah tekanan (deadline). Apalagi sekarang desainer grafis kalo cuma bisa di bidang branding, print gitu aja... ya susah lah karena saingan ada ribuan hingga ratusan ribuan, unless kalo desain kamu buaguuuuussssss banget boleh lah sombong sedikit cuma mau bertahan di satu bidang (di desain). Kalo mau survive mesti ada kelebihan yang lain juga.
Memang blog ini mainly focused on desain grafis, tapi Geetha sangat merekomendasikan kamu untuk mengasah skill lain di luar ini misal: packaging, website, aplikasi, game, illustrasi, fotografi atau sejenisnya. Take it easy, jangan terlalu membebani diri sendiri harus jago ini, jago itu. Let it flow, fokus 1 atau 2 kelebihan lain tapi betul-betul berkualitas daripada kamu jebret semua dan nggak ada yang bagus. Kualitas mengalahkan kuantitas. Dan, ingat: juga mesti sabar dan banyak berdoa. Karena campur tangan Tuhan-lah yang membuat ini semua berhasil. Geetha sendiri juga masih struggle untuk bisa jadi desainer grafis yang sukses. Tidak ada kata terlambat kok. So... See you on top! ^^
Siapakah desainer grafis favoritmu saat ini? Apakah kamu jadi termotivasi ingin seperti dia? Yuk kita saling share pada komen di bawah ini!
Jawab: Sukses kaya gimana dulu nih? Sukses terkenalnya apa sukses menghasilkan banyak uang dari desain? Hehehe. Geetha asumsi sukses dari segi keuangan yang banyak ya. Obviously lah kita butuh uang untuk bertahan hidup, alangkah senangnya jika bisa menghasilkan banyak uang dari passion yang kita sukai yaitu: desain grafis. Berikut 6 kebiasaan yang bisa kita terapkan dari kebanyakan desainer grafis sukses:
01. STAY CREATIVE
Sense kreatif tiap orang beda-beda. Ada orang yang kayanya di saat kesempatan adaaa aja ide dan konsepnya kreatif semua tanpa perlu usaha apa-apa, sedangkan kita boro-boro... Alasannya? Nunggu mood dulu lah, alhasil pas udah detik-detik terakhir last minute baru kelabakan. Hasil akhir desain pun jadinya seadanya saja. Sayang banget, kalo udah gini yang rugi siapa? Kalo kerja nunggu mood dulu wah duit nggak bisa nunggu lho.
Ingat: Mood bisa diciptakan dan dibiasakan. Jangan cuma ngedesain pas lagi ada job aja, pancing sense kreatifitasmu disaat lagi lowong dengan membuat desain fiktif. Seiring waktu, nanti skill, sense dan taste design kamu semakin terasah dan 'matang'. Jadi kapan pun ada kerjaan desain lagi, kamu akan lebih well-prepared. Nggak ada lagi deh kerja mesti nunggu mood dulu. Schedule lebih terstruktur, nggak perlu kelabakan last minute lagi.
02. BUAT SCHEDULE
Mau hidup lebih terorganisir? Ya buat schedule. Ada schedule aja masih suka melenceng dari rencana, gimana kalo nggak ada. Ngerti sih, punya jiwa seni maunya suka-suka gue tapi kan, kamu seorang desainer grafis = berkarya buat nyari duit. Schedule ideal tiap individu beda-beda ya, silakan coba beberapa cara untuk menentukan yang paling ngefek di kamu.
Kalo Geetha, sebelum memulai bekerja di pagi hari, Geetha biasanya membalas semua e-mail (biasanya memakan 15-20 menit). Lalu Geetha berlanjut ke social media terlebih dahulu (FB, Twitter, Pinterest dan Instagram). Tidak semua post akan di publish saat itu juga, sebagian Geetha set publish on schedule pada jam-jam tertentu sehingga tidak akan mengganggu konsentrasi kerja nantinya. Ini memakan maksimum 30 menit. Lalu, baru deh mulai bekerja. Walo Geetha kerja sendiri, Geetha sudah fixed menentukan jam kerja dari jam 09.00-17.00. Lewat dari itu, semua pekerjaan dan e-mail akan dilanjutkan keesokan harinya.
Karena sudah terbiasa punya jam kerja seperti ini, otomatis otak juga sudah terbiasa untuk 'dipaksa' mikir pada jam kerja. Dulu sih sebelum nikah jam kerja suka-suka, sejak jadi istri mana bisa begitu lagi hehehe. Karena itulah Geetha buat schedule biar hidup teratur dan rumah tangga juga terurus. So, dalam membuat schedule jangan sampai kamu mengorbankan kehidupan pribadimu juga ya!
03. RAJIN MENYICIL
Saatnya pisah sama SKS (Sistem Kebut Semalam) dan multitasking sekarang juga! SKS dan multitasking mungkin memang shortcut biar cepat kelar tapi sayangnya tidak bisa menghaislkan desain yang berkualitas. Mau fokus juga susah di jebret dan nyambi ini-itu. Dalam membuat schedule (point no. 2 di atas), penting bagimu untuk memecah beberapa bagian dari kerjaanmu. Let's say: hari ini kamu fokus research dan sketsa saja. Jadi kamu betul-betul bisa maksimal tanpa gangguan, tanpa terburu-buru dan panik dalam menyelesaikan task ini. Besok atau lusanya baru kamu move on to ke laptop/komputer untuk scan sketsa desain misalnya. Dijamin, kualitas desainmu jadi poll maksimal dan berkualitas jika dicicil begini karena kamu bisa FOKUS.
Jangan pernah ngerjain proyek yang paling gampang dulu. Simpan yang gampang-gampang untuk jam siang sampai sore nanti, yang di mana mood udah mulai ngedrop/capek. Karena kalo nggak gitu, berat banget dong pas lagi nggak mood ngerjain task yang paling berat kan...
04. KONSISTEN
Wajar saja kalo kamu moody mengerjakan sesuatu, ujung-ujungnya kariermu 'gitu-gitu' aja. Sukses nggak jadi dalam semalam, nggak akan jadi kalo kamu ngerjain sesuatu cuma setengah-setengah/sekali-sekali aja. Seperti yang udah Geetha bahas di point no. 2 dan 3 di atas barusan, konsisten itu paling susah karena suka banyak gangguan/godaan. Nah dengan menyicil task dan membuat schedule, seharunya akan lebih membuat mudah to stay on track.
05. SERING REFRESHING
Loh kalo sering refreshing kapan kelarnya? Haha, maksud refreshing di sini ialah, kamu jangan mengerjakan sesuatu non stop berjam-jam depan layar komputer/laptop tanpa jeda sekali pun. Percuma.. nggak akan efektif juga. Mata capek, otak 'berasap', punggung pegal. Nggak sehat juga. Buat apa nyari uang banyak dari lembur-lembur atau kerja non stop tapi ujung-ujungnya uangnya habis dipakai untuk berobat juga?
Selain itu, kalo nggak ada jeda kamu bisa rentan mentok/mandek ide nantinya. Wajar juga kalo nanti ada rasa bosan. Suntuk dan mentok ide? Tinggal ngabur ke kafe, atau ketemu teman-teman supaya tidak jenuh. Gadget aja bisa panas dipakai terus-terusan apalagi tubuh kita. Justru dengan kamu menjauh sementara dari komputer/laptop/buku gambar, kreatifitas dalam otakmu jadi ada kesempatan untuk berkembang.
06. PRODUKTIF
Desainer grafis sukses, mereka tidak hanya sibuk di saat dapat kerja saja. Mereka meluangkan waktu untuk hobi atau minat yang lain. Skill, taste dan kreatifitas itu bisa terjadi karena terbiasa di asah di saat santai juga, tidak melulu di bawah tekanan (deadline). Apalagi sekarang desainer grafis kalo cuma bisa di bidang branding, print gitu aja... ya susah lah karena saingan ada ribuan hingga ratusan ribuan, unless kalo desain kamu buaguuuuussssss banget boleh lah sombong sedikit cuma mau bertahan di satu bidang (di desain). Kalo mau survive mesti ada kelebihan yang lain juga.
Memang blog ini mainly focused on desain grafis, tapi Geetha sangat merekomendasikan kamu untuk mengasah skill lain di luar ini misal: packaging, website, aplikasi, game, illustrasi, fotografi atau sejenisnya. Take it easy, jangan terlalu membebani diri sendiri harus jago ini, jago itu. Let it flow, fokus 1 atau 2 kelebihan lain tapi betul-betul berkualitas daripada kamu jebret semua dan nggak ada yang bagus. Kualitas mengalahkan kuantitas. Dan, ingat: juga mesti sabar dan banyak berdoa. Karena campur tangan Tuhan-lah yang membuat ini semua berhasil. Geetha sendiri juga masih struggle untuk bisa jadi desainer grafis yang sukses. Tidak ada kata terlambat kok. So... See you on top! ^^
Siapakah desainer grafis favoritmu saat ini? Apakah kamu jadi termotivasi ingin seperti dia? Yuk kita saling share pada komen di bawah ini!
Tanya: Selamat siang Geetha, saya penasaran. Gimana cara para desainer grafis yang namanya udah besar itu bisa sukses dalam industri ini? Apa saja yang mesti dilakukan selain punya desain yang 'keren'?
Jawab: Sukses kaya gimana dulu nih? Sukses terkenalnya apa sukses menghasilkan banyak uang dari desain? Hehehe. Geetha asumsi sukses dari segi keuangan yang banyak ya. Obviously lah kita butuh uang untuk bertahan hidup, alangkah senangnya jika bisa menghasilkan banyak uang dari passion yang kita sukai yaitu: desain grafis. Berikut 6 kebiasaan yang bisa kita terapkan dari kebanyakan desainer grafis sukses:
01. STAY CREATIVE
Sense kreatif tiap orang beda-beda. Ada orang yang kayanya di saat kesempatan adaaa aja ide dan konsepnya kreatif semua tanpa perlu usaha apa-apa, sedangkan kita boro-boro... Alasannya? Nunggu mood dulu lah, alhasil pas udah detik-detik terakhir last minute baru kelabakan. Hasil akhir desain pun jadinya seadanya saja. Sayang banget, kalo udah gini yang rugi siapa? Kalo kerja nunggu mood dulu wah duit nggak bisa nunggu lho.
Ingat: Mood bisa diciptakan dan dibiasakan. Jangan cuma ngedesain pas lagi ada job aja, pancing sense kreatifitasmu disaat lagi lowong dengan membuat desain fiktif. Seiring waktu, nanti skill, sense dan taste design kamu semakin terasah dan 'matang'. Jadi kapan pun ada kerjaan desain lagi, kamu akan lebih well-prepared. Nggak ada lagi deh kerja mesti nunggu mood dulu. Schedule lebih terstruktur, nggak perlu kelabakan last minute lagi.
02. BUAT SCHEDULE
Mau hidup lebih terorganisir? Ya buat schedule. Ada schedule aja masih suka melenceng dari rencana, gimana kalo nggak ada. Ngerti sih, punya jiwa seni maunya suka-suka gue tapi kan, kamu seorang desainer grafis = berkarya buat nyari duit. Schedule ideal tiap individu beda-beda ya, silakan coba beberapa cara untuk menentukan yang paling ngefek di kamu.
Kalo Geetha, sebelum memulai bekerja di pagi hari, Geetha biasanya membalas semua e-mail (biasanya memakan 15-20 menit). Lalu Geetha berlanjut ke social media terlebih dahulu (FB, Twitter, Pinterest dan Instagram). Tidak semua post akan di publish saat itu juga, sebagian Geetha set publish on schedule pada jam-jam tertentu sehingga tidak akan mengganggu konsentrasi kerja nantinya. Ini memakan maksimum 30 menit. Lalu, baru deh mulai bekerja. Walo Geetha kerja sendiri, Geetha sudah fixed menentukan jam kerja dari jam 09.00-17.00. Lewat dari itu, semua pekerjaan dan e-mail akan dilanjutkan keesokan harinya.
Karena sudah terbiasa punya jam kerja seperti ini, otomatis otak juga sudah terbiasa untuk 'dipaksa' mikir pada jam kerja. Dulu sih sebelum nikah jam kerja suka-suka, sejak jadi istri mana bisa begitu lagi hehehe. Karena itulah Geetha buat schedule biar hidup teratur dan rumah tangga juga terurus. So, dalam membuat schedule jangan sampai kamu mengorbankan kehidupan pribadimu juga ya!
03. RAJIN MENYICIL
Saatnya pisah sama SKS (Sistem Kebut Semalam) dan multitasking sekarang juga! SKS dan multitasking mungkin memang shortcut biar cepat kelar tapi sayangnya tidak bisa menghaislkan desain yang berkualitas. Mau fokus juga susah di jebret dan nyambi ini-itu. Dalam membuat schedule (point no. 2 di atas), penting bagimu untuk memecah beberapa bagian dari kerjaanmu. Let's say: hari ini kamu fokus research dan sketsa saja. Jadi kamu betul-betul bisa maksimal tanpa gangguan, tanpa terburu-buru dan panik dalam menyelesaikan task ini. Besok atau lusanya baru kamu move on to ke laptop/komputer untuk scan sketsa desain misalnya. Dijamin, kualitas desainmu jadi poll maksimal dan berkualitas jika dicicil begini karena kamu bisa FOKUS.
Jangan pernah ngerjain proyek yang paling gampang dulu. Simpan yang gampang-gampang untuk jam siang sampai sore nanti, yang di mana mood udah mulai ngedrop/capek. Karena kalo nggak gitu, berat banget dong pas lagi nggak mood ngerjain task yang paling berat kan...
04. KONSISTEN
Wajar saja kalo kamu moody mengerjakan sesuatu, ujung-ujungnya kariermu 'gitu-gitu' aja. Sukses nggak jadi dalam semalam, nggak akan jadi kalo kamu ngerjain sesuatu cuma setengah-setengah/sekali-sekali aja. Seperti yang udah Geetha bahas di point no. 2 dan 3 di atas barusan, konsisten itu paling susah karena suka banyak gangguan/godaan. Nah dengan menyicil task dan membuat schedule, seharunya akan lebih membuat mudah to stay on track.
05. SERING REFRESHING
Loh kalo sering refreshing kapan kelarnya? Haha, maksud refreshing di sini ialah, kamu jangan mengerjakan sesuatu non stop berjam-jam depan layar komputer/laptop tanpa jeda sekali pun. Percuma.. nggak akan efektif juga. Mata capek, otak 'berasap', punggung pegal. Nggak sehat juga. Buat apa nyari uang banyak dari lembur-lembur atau kerja non stop tapi ujung-ujungnya uangnya habis dipakai untuk berobat juga?
Selain itu, kalo nggak ada jeda kamu bisa rentan mentok/mandek ide nantinya. Wajar juga kalo nanti ada rasa bosan. Suntuk dan mentok ide? Tinggal ngabur ke kafe, atau ketemu teman-teman supaya tidak jenuh. Gadget aja bisa panas dipakai terus-terusan apalagi tubuh kita. Justru dengan kamu menjauh sementara dari komputer/laptop/buku gambar, kreatifitas dalam otakmu jadi ada kesempatan untuk berkembang.
06. PRODUKTIF
Desainer grafis sukses, mereka tidak hanya sibuk di saat dapat kerja saja. Mereka meluangkan waktu untuk hobi atau minat yang lain. Skill, taste dan kreatifitas itu bisa terjadi karena terbiasa di asah di saat santai juga, tidak melulu di bawah tekanan (deadline). Apalagi sekarang desainer grafis kalo cuma bisa di bidang branding, print gitu aja... ya susah lah karena saingan ada ribuan hingga ratusan ribuan, unless kalo desain kamu buaguuuuussssss banget boleh lah sombong sedikit cuma mau bertahan di satu bidang (di desain). Kalo mau survive mesti ada kelebihan yang lain juga.
Memang blog ini mainly focused on desain grafis, tapi Geetha sangat merekomendasikan kamu untuk mengasah skill lain di luar ini misal: packaging, website, aplikasi, game, illustrasi, fotografi atau sejenisnya. Take it easy, jangan terlalu membebani diri sendiri harus jago ini, jago itu. Let it flow, fokus 1 atau 2 kelebihan lain tapi betul-betul berkualitas daripada kamu jebret semua dan nggak ada yang bagus. Kualitas mengalahkan kuantitas. Dan, ingat: juga mesti sabar dan banyak berdoa. Karena campur tangan Tuhan-lah yang membuat ini semua berhasil. Geetha sendiri juga masih struggle untuk bisa jadi desainer grafis yang sukses. Tidak ada kata terlambat kok. So... See you on top! ^^
Siapakah desainer grafis favoritmu saat ini? Apakah kamu jadi termotivasi ingin seperti dia? Yuk kita saling share pada komen di bawah ini!
Jawab: Sukses kaya gimana dulu nih? Sukses terkenalnya apa sukses menghasilkan banyak uang dari desain? Hehehe. Geetha asumsi sukses dari segi keuangan yang banyak ya. Obviously lah kita butuh uang untuk bertahan hidup, alangkah senangnya jika bisa menghasilkan banyak uang dari passion yang kita sukai yaitu: desain grafis. Berikut 6 kebiasaan yang bisa kita terapkan dari kebanyakan desainer grafis sukses:
01. STAY CREATIVE
Sense kreatif tiap orang beda-beda. Ada orang yang kayanya di saat kesempatan adaaa aja ide dan konsepnya kreatif semua tanpa perlu usaha apa-apa, sedangkan kita boro-boro... Alasannya? Nunggu mood dulu lah, alhasil pas udah detik-detik terakhir last minute baru kelabakan. Hasil akhir desain pun jadinya seadanya saja. Sayang banget, kalo udah gini yang rugi siapa? Kalo kerja nunggu mood dulu wah duit nggak bisa nunggu lho.
Ingat: Mood bisa diciptakan dan dibiasakan. Jangan cuma ngedesain pas lagi ada job aja, pancing sense kreatifitasmu disaat lagi lowong dengan membuat desain fiktif. Seiring waktu, nanti skill, sense dan taste design kamu semakin terasah dan 'matang'. Jadi kapan pun ada kerjaan desain lagi, kamu akan lebih well-prepared. Nggak ada lagi deh kerja mesti nunggu mood dulu. Schedule lebih terstruktur, nggak perlu kelabakan last minute lagi.
02. BUAT SCHEDULE
Mau hidup lebih terorganisir? Ya buat schedule. Ada schedule aja masih suka melenceng dari rencana, gimana kalo nggak ada. Ngerti sih, punya jiwa seni maunya suka-suka gue tapi kan, kamu seorang desainer grafis = berkarya buat nyari duit. Schedule ideal tiap individu beda-beda ya, silakan coba beberapa cara untuk menentukan yang paling ngefek di kamu.
Kalo Geetha, sebelum memulai bekerja di pagi hari, Geetha biasanya membalas semua e-mail (biasanya memakan 15-20 menit). Lalu Geetha berlanjut ke social media terlebih dahulu (FB, Twitter, Pinterest dan Instagram). Tidak semua post akan di publish saat itu juga, sebagian Geetha set publish on schedule pada jam-jam tertentu sehingga tidak akan mengganggu konsentrasi kerja nantinya. Ini memakan maksimum 30 menit. Lalu, baru deh mulai bekerja. Walo Geetha kerja sendiri, Geetha sudah fixed menentukan jam kerja dari jam 09.00-17.00. Lewat dari itu, semua pekerjaan dan e-mail akan dilanjutkan keesokan harinya.
Karena sudah terbiasa punya jam kerja seperti ini, otomatis otak juga sudah terbiasa untuk 'dipaksa' mikir pada jam kerja. Dulu sih sebelum nikah jam kerja suka-suka, sejak jadi istri mana bisa begitu lagi hehehe. Karena itulah Geetha buat schedule biar hidup teratur dan rumah tangga juga terurus. So, dalam membuat schedule jangan sampai kamu mengorbankan kehidupan pribadimu juga ya!
03. RAJIN MENYICIL
Saatnya pisah sama SKS (Sistem Kebut Semalam) dan multitasking sekarang juga! SKS dan multitasking mungkin memang shortcut biar cepat kelar tapi sayangnya tidak bisa menghaislkan desain yang berkualitas. Mau fokus juga susah di jebret dan nyambi ini-itu. Dalam membuat schedule (point no. 2 di atas), penting bagimu untuk memecah beberapa bagian dari kerjaanmu. Let's say: hari ini kamu fokus research dan sketsa saja. Jadi kamu betul-betul bisa maksimal tanpa gangguan, tanpa terburu-buru dan panik dalam menyelesaikan task ini. Besok atau lusanya baru kamu move on to ke laptop/komputer untuk scan sketsa desain misalnya. Dijamin, kualitas desainmu jadi poll maksimal dan berkualitas jika dicicil begini karena kamu bisa FOKUS.
Jangan pernah ngerjain proyek yang paling gampang dulu. Simpan yang gampang-gampang untuk jam siang sampai sore nanti, yang di mana mood udah mulai ngedrop/capek. Karena kalo nggak gitu, berat banget dong pas lagi nggak mood ngerjain task yang paling berat kan...
04. KONSISTEN
Wajar saja kalo kamu moody mengerjakan sesuatu, ujung-ujungnya kariermu 'gitu-gitu' aja. Sukses nggak jadi dalam semalam, nggak akan jadi kalo kamu ngerjain sesuatu cuma setengah-setengah/sekali-sekali aja. Seperti yang udah Geetha bahas di point no. 2 dan 3 di atas barusan, konsisten itu paling susah karena suka banyak gangguan/godaan. Nah dengan menyicil task dan membuat schedule, seharunya akan lebih membuat mudah to stay on track.
05. SERING REFRESHING
Loh kalo sering refreshing kapan kelarnya? Haha, maksud refreshing di sini ialah, kamu jangan mengerjakan sesuatu non stop berjam-jam depan layar komputer/laptop tanpa jeda sekali pun. Percuma.. nggak akan efektif juga. Mata capek, otak 'berasap', punggung pegal. Nggak sehat juga. Buat apa nyari uang banyak dari lembur-lembur atau kerja non stop tapi ujung-ujungnya uangnya habis dipakai untuk berobat juga?
Selain itu, kalo nggak ada jeda kamu bisa rentan mentok/mandek ide nantinya. Wajar juga kalo nanti ada rasa bosan. Suntuk dan mentok ide? Tinggal ngabur ke kafe, atau ketemu teman-teman supaya tidak jenuh. Gadget aja bisa panas dipakai terus-terusan apalagi tubuh kita. Justru dengan kamu menjauh sementara dari komputer/laptop/buku gambar, kreatifitas dalam otakmu jadi ada kesempatan untuk berkembang.
06. PRODUKTIF
Desainer grafis sukses, mereka tidak hanya sibuk di saat dapat kerja saja. Mereka meluangkan waktu untuk hobi atau minat yang lain. Skill, taste dan kreatifitas itu bisa terjadi karena terbiasa di asah di saat santai juga, tidak melulu di bawah tekanan (deadline). Apalagi sekarang desainer grafis kalo cuma bisa di bidang branding, print gitu aja... ya susah lah karena saingan ada ribuan hingga ratusan ribuan, unless kalo desain kamu buaguuuuussssss banget boleh lah sombong sedikit cuma mau bertahan di satu bidang (di desain). Kalo mau survive mesti ada kelebihan yang lain juga.
Memang blog ini mainly focused on desain grafis, tapi Geetha sangat merekomendasikan kamu untuk mengasah skill lain di luar ini misal: packaging, website, aplikasi, game, illustrasi, fotografi atau sejenisnya. Take it easy, jangan terlalu membebani diri sendiri harus jago ini, jago itu. Let it flow, fokus 1 atau 2 kelebihan lain tapi betul-betul berkualitas daripada kamu jebret semua dan nggak ada yang bagus. Kualitas mengalahkan kuantitas. Dan, ingat: juga mesti sabar dan banyak berdoa. Karena campur tangan Tuhan-lah yang membuat ini semua berhasil. Geetha sendiri juga masih struggle untuk bisa jadi desainer grafis yang sukses. Tidak ada kata terlambat kok. So... See you on top! ^^
Siapakah desainer grafis favoritmu saat ini? Apakah kamu jadi termotivasi ingin seperti dia? Yuk kita saling share pada komen di bawah ini!
Tuesday, October 27, 2015
.
Advice /
Graphic Design
Blog nya bagus. saya termotivasi setelah melihat blog ini. ngomong ngomong, geetha udah berapa lama menggeluti dunia desain grafis?
ReplyDeleteHai Erna, terima kasih ya sudah mampir :)
DeleteGeetha sudah dari tahun 2004 menggeluti dunia desain grafis, termasuk kuliah DKV. ^^
Jessica Walsh, impian saya saat ini yaitu menjadi Art Director seperti dia.
ReplyDeleteMantap! I like her too, such an inspiration \m/
DeleteBlognya bagusss sekali.. saya sangat termotivasi. karna saya bingung saya sekolah di animasi tapi sampai saat ini belum terarah -__-. Terima kasih banyak geetha
ReplyDeleteKeren bro. Thks for tips.
ReplyDeletepaling mantap nomor 5, ... 🤣😃😃
ReplyDeleteBetul asal jangan kebablasan refreshingnya hahah
DeleteBagus tipsnya kak. Kalau untuk modalnya dulu kakak punya apa aja waktu ngampus?
ReplyDelete