"Gimana sih cara ngedapetin client (melamar kerja) wong portfolio aja belum ada sama sekali? Gue nggak begitu suka sama portfolio dari client akhir-akhir ini soalnya desain yang di approve bukan jagoannya gue. Portfolio gue kurang 'menjual' ke target inceran gue nih..." Pernah mengalami seperti ini?
Portfolio, merupakan penentu nasib seorang desainer grafis. Dari situ pula portfolio juga menentukan gaji/fee, besarnya proyek dan pengalaman (tentunya). Kendala yang kerap di alami oleh desainer grafis biasanya adalah: merasa portfolio-nya kurang 'mantap', sangat butuh pekerjaan lain untuk menambah kualitas portfolio tapi merasa susah untuk di-hire karena kurangnya kualitas isi portfolio tersebut. Serba salah deh. Terus mesti gimana?
Pernah kepikiran dengan membuat desain fiktif untuk porfolio-mu? Tunggu, desain fiktif itu berarti ngedesainnya bohong-bohongan dong? Yup, kamu benar. Kamu mendesain untuk client yang seolah-olah ada dan mempercayakan proyeknya padamu. Desain fiktif ini boleh dilakukan oleh siapa pun termasuk yang belum punya portfolio sama sekali hingga desainer grafis yang sudah banyak jam terbangnya. Bingung apa yang mesti di desain? Di bawah ini ada ide-ide yang bisa jadi masukan~
CLIENT IMPIAN
Siapa client impianmu? Proyek desain seperti apa yang sangat ingin kamu kerjakan? Branding? Identity? Campaign? Desainlah sesuai permintaan 'client impian'. Dengan begini, kemungkinan kamu bisa menggaet calon client yang mempunyai selera yang sama dengan desain fiktifmu lebih besar dari pada sebelumnya. Gunakan imajinasimu, pasti menyenangkan ^^
PERSONAL BRAND IDENTITY
Sudah punya belum brand identity dirimu sendiri? Ini juga bisa dijadikan portfolio lho. Supaya tambah meyakinkan tampilan akhirnya, jangan lupa gunakan mockup branding-nya di sini --> 10 FREE PSD Templates Branding Mockup.
BANTU KELUARGA, SAUDARA / TEMAN
Siapa tahu ada yang membutuhkan desain untuk usaha bisnis mereka seperti online shop, restoran, bengkel dan lain-lain. Kamu bisa tawarkan pada mereka untuk mendesainkan kebutuhan usaha mereka seperti branding, brosur, menu makanan, website dan lain-lain. Perlakukanlah mereka seperti client sungguhan walau pun teman atau keluarga sendiri.
FORMAT PORTFOLIO
Setelah desainnya jadi semua, segeralah meng-upload ke website/blog/social media dan jangan lupakan versi offline-nya: di print. Portfolio versi offline tetap diperlukan lho. Kenapa? Kan bisa portfolionya dimasukin di gadget tablet lalu di show off ke calon client? Mohon diperhatikan bahwa tidak semua calon client-mu berjiwa muda atau mengerti tekhnologi. Terutama kalo kamu melakukan interview, kamu wajib membawa print portfolio untuk ditunjukkan kepada interviewer. Jangan lupa tulis di keterangannya bahwa itu adalah self project/self initiated project ya. Kita boleh buat desain fiktif asal tidak berbohong kalau itu bukan untuk client betulan. Nggak tahu cara mendesain print portfolio? Jangan khawatir, Geetha udah siapin tipsnya di sini.
KESIMPULAN
Dalam dunia kerja, kamu mungkin ada nggak selalu suka dengan semua hasil akhir desainmu (karena pada akhirnya pilihan desain ada di tangan client bukan?). Dan kamu mungkin nggak selalu mendapat kesempatan kerja/proyek yang kamu impi-impikan. It is what it is. Semua desainer mengalaminya. Jadi, kalau kamu mendapat proyek yang kamu nggak suka ya desainlah dengan sungguh-sungguh secara profesional. This is what a real graphic designer is about ^^
Sudah pernah mendesain proyek fiktif seperti ini? Apakah membantumu untuk mendapatkan client/proyek impian? Yuk kita saling share pada komen di bawah ini ~
IMAGE:
Free Images
Follow Geetha on Twitter + Facebook + Pinterest + Bloglovin
Portfolio, merupakan penentu nasib seorang desainer grafis. Dari situ pula portfolio juga menentukan gaji/fee, besarnya proyek dan pengalaman (tentunya). Kendala yang kerap di alami oleh desainer grafis biasanya adalah: merasa portfolio-nya kurang 'mantap', sangat butuh pekerjaan lain untuk menambah kualitas portfolio tapi merasa susah untuk di-hire karena kurangnya kualitas isi portfolio tersebut. Serba salah deh. Terus mesti gimana?
Pernah kepikiran dengan membuat desain fiktif untuk porfolio-mu? Tunggu, desain fiktif itu berarti ngedesainnya bohong-bohongan dong? Yup, kamu benar. Kamu mendesain untuk client yang seolah-olah ada dan mempercayakan proyeknya padamu. Desain fiktif ini boleh dilakukan oleh siapa pun termasuk yang belum punya portfolio sama sekali hingga desainer grafis yang sudah banyak jam terbangnya. Bingung apa yang mesti di desain? Di bawah ini ada ide-ide yang bisa jadi masukan~
CLIENT IMPIAN
Siapa client impianmu? Proyek desain seperti apa yang sangat ingin kamu kerjakan? Branding? Identity? Campaign? Desainlah sesuai permintaan 'client impian'. Dengan begini, kemungkinan kamu bisa menggaet calon client yang mempunyai selera yang sama dengan desain fiktifmu lebih besar dari pada sebelumnya. Gunakan imajinasimu, pasti menyenangkan ^^
PERSONAL BRAND IDENTITY
Sudah punya belum brand identity dirimu sendiri? Ini juga bisa dijadikan portfolio lho. Supaya tambah meyakinkan tampilan akhirnya, jangan lupa gunakan mockup branding-nya di sini --> 10 FREE PSD Templates Branding Mockup.
BANTU KELUARGA, SAUDARA / TEMAN
Siapa tahu ada yang membutuhkan desain untuk usaha bisnis mereka seperti online shop, restoran, bengkel dan lain-lain. Kamu bisa tawarkan pada mereka untuk mendesainkan kebutuhan usaha mereka seperti branding, brosur, menu makanan, website dan lain-lain. Perlakukanlah mereka seperti client sungguhan walau pun teman atau keluarga sendiri.
FORMAT PORTFOLIO
Setelah desainnya jadi semua, segeralah meng-upload ke website/blog/social media dan jangan lupakan versi offline-nya: di print. Portfolio versi offline tetap diperlukan lho. Kenapa? Kan bisa portfolionya dimasukin di gadget tablet lalu di show off ke calon client? Mohon diperhatikan bahwa tidak semua calon client-mu berjiwa muda atau mengerti tekhnologi. Terutama kalo kamu melakukan interview, kamu wajib membawa print portfolio untuk ditunjukkan kepada interviewer. Jangan lupa tulis di keterangannya bahwa itu adalah self project/self initiated project ya. Kita boleh buat desain fiktif asal tidak berbohong kalau itu bukan untuk client betulan. Nggak tahu cara mendesain print portfolio? Jangan khawatir, Geetha udah siapin tipsnya di sini.
KESIMPULAN
Dalam dunia kerja, kamu mungkin ada nggak selalu suka dengan semua hasil akhir desainmu (karena pada akhirnya pilihan desain ada di tangan client bukan?). Dan kamu mungkin nggak selalu mendapat kesempatan kerja/proyek yang kamu impi-impikan. It is what it is. Semua desainer mengalaminya. Jadi, kalau kamu mendapat proyek yang kamu nggak suka ya desainlah dengan sungguh-sungguh secara profesional. This is what a real graphic designer is about ^^
Sudah pernah mendesain proyek fiktif seperti ini? Apakah membantumu untuk mendapatkan client/proyek impian? Yuk kita saling share pada komen di bawah ini ~
IMAGE:
Free Images
Follow Geetha on Twitter + Facebook + Pinterest + Bloglovin
"Gimana sih cara ngedapetin client (melamar kerja) wong portfolio aja belum ada sama sekali? Gue nggak begitu suka sama portfolio dari client akhir-akhir ini soalnya desain yang di approve bukan jagoannya gue. Portfolio gue kurang 'menjual' ke target inceran gue nih..." Pernah mengalami seperti ini?
Portfolio, merupakan penentu nasib seorang desainer grafis. Dari situ pula portfolio juga menentukan gaji/fee, besarnya proyek dan pengalaman (tentunya). Kendala yang kerap di alami oleh desainer grafis biasanya adalah: merasa portfolio-nya kurang 'mantap', sangat butuh pekerjaan lain untuk menambah kualitas portfolio tapi merasa susah untuk di-hire karena kurangnya kualitas isi portfolio tersebut. Serba salah deh. Terus mesti gimana?
Pernah kepikiran dengan membuat desain fiktif untuk porfolio-mu? Tunggu, desain fiktif itu berarti ngedesainnya bohong-bohongan dong? Yup, kamu benar. Kamu mendesain untuk client yang seolah-olah ada dan mempercayakan proyeknya padamu. Desain fiktif ini boleh dilakukan oleh siapa pun termasuk yang belum punya portfolio sama sekali hingga desainer grafis yang sudah banyak jam terbangnya. Bingung apa yang mesti di desain? Di bawah ini ada ide-ide yang bisa jadi masukan~
CLIENT IMPIAN
Siapa client impianmu? Proyek desain seperti apa yang sangat ingin kamu kerjakan? Branding? Identity? Campaign? Desainlah sesuai permintaan 'client impian'. Dengan begini, kemungkinan kamu bisa menggaet calon client yang mempunyai selera yang sama dengan desain fiktifmu lebih besar dari pada sebelumnya. Gunakan imajinasimu, pasti menyenangkan ^^
PERSONAL BRAND IDENTITY
Sudah punya belum brand identity dirimu sendiri? Ini juga bisa dijadikan portfolio lho. Supaya tambah meyakinkan tampilan akhirnya, jangan lupa gunakan mockup branding-nya di sini --> 10 FREE PSD Templates Branding Mockup.
BANTU KELUARGA, SAUDARA / TEMAN
Siapa tahu ada yang membutuhkan desain untuk usaha bisnis mereka seperti online shop, restoran, bengkel dan lain-lain. Kamu bisa tawarkan pada mereka untuk mendesainkan kebutuhan usaha mereka seperti branding, brosur, menu makanan, website dan lain-lain. Perlakukanlah mereka seperti client sungguhan walau pun teman atau keluarga sendiri.
FORMAT PORTFOLIO
Setelah desainnya jadi semua, segeralah meng-upload ke website/blog/social media dan jangan lupakan versi offline-nya: di print. Portfolio versi offline tetap diperlukan lho. Kenapa? Kan bisa portfolionya dimasukin di gadget tablet lalu di show off ke calon client? Mohon diperhatikan bahwa tidak semua calon client-mu berjiwa muda atau mengerti tekhnologi. Terutama kalo kamu melakukan interview, kamu wajib membawa print portfolio untuk ditunjukkan kepada interviewer. Jangan lupa tulis di keterangannya bahwa itu adalah self project/self initiated project ya. Kita boleh buat desain fiktif asal tidak berbohong kalau itu bukan untuk client betulan. Nggak tahu cara mendesain print portfolio? Jangan khawatir, Geetha udah siapin tipsnya di sini.
KESIMPULAN
Dalam dunia kerja, kamu mungkin ada nggak selalu suka dengan semua hasil akhir desainmu (karena pada akhirnya pilihan desain ada di tangan client bukan?). Dan kamu mungkin nggak selalu mendapat kesempatan kerja/proyek yang kamu impi-impikan. It is what it is. Semua desainer mengalaminya. Jadi, kalau kamu mendapat proyek yang kamu nggak suka ya desainlah dengan sungguh-sungguh secara profesional. This is what a real graphic designer is about ^^
Sudah pernah mendesain proyek fiktif seperti ini? Apakah membantumu untuk mendapatkan client/proyek impian? Yuk kita saling share pada komen di bawah ini ~
IMAGE:
Free Images
Follow Geetha on Twitter + Facebook + Pinterest + Bloglovin
Portfolio, merupakan penentu nasib seorang desainer grafis. Dari situ pula portfolio juga menentukan gaji/fee, besarnya proyek dan pengalaman (tentunya). Kendala yang kerap di alami oleh desainer grafis biasanya adalah: merasa portfolio-nya kurang 'mantap', sangat butuh pekerjaan lain untuk menambah kualitas portfolio tapi merasa susah untuk di-hire karena kurangnya kualitas isi portfolio tersebut. Serba salah deh. Terus mesti gimana?
Pernah kepikiran dengan membuat desain fiktif untuk porfolio-mu? Tunggu, desain fiktif itu berarti ngedesainnya bohong-bohongan dong? Yup, kamu benar. Kamu mendesain untuk client yang seolah-olah ada dan mempercayakan proyeknya padamu. Desain fiktif ini boleh dilakukan oleh siapa pun termasuk yang belum punya portfolio sama sekali hingga desainer grafis yang sudah banyak jam terbangnya. Bingung apa yang mesti di desain? Di bawah ini ada ide-ide yang bisa jadi masukan~
CLIENT IMPIAN
Siapa client impianmu? Proyek desain seperti apa yang sangat ingin kamu kerjakan? Branding? Identity? Campaign? Desainlah sesuai permintaan 'client impian'. Dengan begini, kemungkinan kamu bisa menggaet calon client yang mempunyai selera yang sama dengan desain fiktifmu lebih besar dari pada sebelumnya. Gunakan imajinasimu, pasti menyenangkan ^^
PERSONAL BRAND IDENTITY
Sudah punya belum brand identity dirimu sendiri? Ini juga bisa dijadikan portfolio lho. Supaya tambah meyakinkan tampilan akhirnya, jangan lupa gunakan mockup branding-nya di sini --> 10 FREE PSD Templates Branding Mockup.
BANTU KELUARGA, SAUDARA / TEMAN
Siapa tahu ada yang membutuhkan desain untuk usaha bisnis mereka seperti online shop, restoran, bengkel dan lain-lain. Kamu bisa tawarkan pada mereka untuk mendesainkan kebutuhan usaha mereka seperti branding, brosur, menu makanan, website dan lain-lain. Perlakukanlah mereka seperti client sungguhan walau pun teman atau keluarga sendiri.
FORMAT PORTFOLIO
Setelah desainnya jadi semua, segeralah meng-upload ke website/blog/social media dan jangan lupakan versi offline-nya: di print. Portfolio versi offline tetap diperlukan lho. Kenapa? Kan bisa portfolionya dimasukin di gadget tablet lalu di show off ke calon client? Mohon diperhatikan bahwa tidak semua calon client-mu berjiwa muda atau mengerti tekhnologi. Terutama kalo kamu melakukan interview, kamu wajib membawa print portfolio untuk ditunjukkan kepada interviewer. Jangan lupa tulis di keterangannya bahwa itu adalah self project/self initiated project ya. Kita boleh buat desain fiktif asal tidak berbohong kalau itu bukan untuk client betulan. Nggak tahu cara mendesain print portfolio? Jangan khawatir, Geetha udah siapin tipsnya di sini.
KESIMPULAN
Dalam dunia kerja, kamu mungkin ada nggak selalu suka dengan semua hasil akhir desainmu (karena pada akhirnya pilihan desain ada di tangan client bukan?). Dan kamu mungkin nggak selalu mendapat kesempatan kerja/proyek yang kamu impi-impikan. It is what it is. Semua desainer mengalaminya. Jadi, kalau kamu mendapat proyek yang kamu nggak suka ya desainlah dengan sungguh-sungguh secara profesional. This is what a real graphic designer is about ^^
Sudah pernah mendesain proyek fiktif seperti ini? Apakah membantumu untuk mendapatkan client/proyek impian? Yuk kita saling share pada komen di bawah ini ~
IMAGE:
Free Images
Follow Geetha on Twitter + Facebook + Pinterest + Bloglovin
Wednesday, April 30, 2014
.
Graphic Design /
Tips
Thanks geetha buat infonya :)
ReplyDeleteSama-sama Reggy ^^
Deletebro minta ijin kutip arikel !! Boleh ??
ReplyDeleteHai, terima kasih sudah mampir bro ^^ Saran Geetha sih, baiknya kamu tulis artkel dengan kata-katamu sendiri saja bro karena semua artikel di blog ini sudah memiliki copyright dan artikel di tipsgraphdesign.com semuanya tidak diperbolehkan untuk diambil. Tapi, kalo kamu mau share link-nya saja tidak apa-apa. Thanks ^^
DeleteGeetha, mau tanya nih. Apa wktu kita posting ke blog, kita juga harus ngasih detail sketsa kasarnya walaupun itu cuma portfolio fiktif ? Aku baru mau buat portfolio fiktif tapi nggak tahu gimana cara nge-sharenya diblog ^^, dan terima kasih infonya. Aku benar - benar terbantu geetha. Soalnya dulu aku pernah bingung kalo disuruh nyertain portfolio, sementara aku belum pernah dapat project membuat desain grafis.
ReplyDeleteKalo project tugas akhir itu bisa termasuk portfolio g sih ??
Hello, sorry baru sempat balas sekarang ya ^^
DeleteKalau mau share sedikit semacam 'behind the scene' atau 'work in process'-nya tidak apa-apa kok. Banyak juga designer yang share coret-coretannya malah. Tugas Akhir malah pas banget tuh, dijadikan portfolio. Sama-sama, thank you juga sudah mampir. Semoga kamu udah nggak bingung lagi ya! :D
Geetha thanks banget ya, informasinya tepat dan bermanfaat 😃😃
ReplyDelete