• about me
  • menu
  • categories

  • WHO IS BEHIND THIS BLOG
    Hello, thanks for the visit~ I’m Geetha, a freelance graphic designer and a wife residing in Jakarta, Indonesia. Tips Graphic Design is an Indonesian blog that dedicated to all aspiring Indonesian graphic designer out there. My goal is to empower my readers and encourage them to become more inspired, motivated, passionated and realised that having 'good skill' on graphic design is not enough, that where taste, sense and experience are also have big role need to be applied.On my blog, I share everything that inspire, amuse and fascinate me. Hopefully you'll find inspiration and motivation. Knowledge is power and I believe that we each have an area of expertise that we can share with the world.

    Continued here.

    Jangan Jadi Desainer Grafis Sebelum Baca 5 Hal Ini



    Geetha lulus kuliah DKV kira-kira sudah 7 tahun yang lalu. Dulu belum banyak info tentang desainer grafis dari buku, blog, komunitas. Well, dulu ada sih tapi ya cuma begitu-begitu saja. Beda banget dengan sekarang, lebih gampang akses internet dan lengkap pula. Buku, social media dan blog desain grafis juga ada banyak yang bisa di follow. Bahkan untuk desainer grafis dengan latar belakang non DKV pun banyak juga lho yang portfolionya tidak kalah bagusnya dengan lulusan DKV.

    I wish somebody had told me this to my old self. Ternyata walau pun sudah lulus kuliah DKV pun, masih ada hal-hal yang masih ke-'skip' sama kita lho. Kamu masih duduk di bangku sekolah/kuliah dan berencana ingin menjadi desainer grafis? Atau sudah menjadi desainer grafis tapi merasa belum maksimal? Then, this post is for you. Read on!

    DESAIN ITU MAHAL
    Mahal itu relatif ya. Tapi kamu pasti setuju kalau ide itu mahal, otomatis desainnya juga mahal dong? Dengan hargamu yang sekarang apakah sudah menutup biaya internet bulananmu? BBM kendaraanmu? Pulsa? Listrik? Makan? Ngopi? Kontrakan dan… lainnya. Kalo dihitung-hitung ada banyak kan kebutuhanmu? Coba renungkan sebentar deh, sudah pantas belum ya harga desain gue? Kemurahan nggak sih? Kalau kamu merasa harga desainmu kemurahan, mungkin sudah waktunya kamu merevisi ulang tuh. Gimana sih cara menentukan harga desain? Click here to find out how!

    APA-APA SERBA CEPAT
    Kalau dulu pas matkul DKV harus rebranding suatu logo perusahaan selama 1 semester. Sekarang di dunia kerja bisa-bisa dikebut jadi cuma 1 bulan saja. (note: Bukan yang 1 logo kelar 1 hari!) Lho, bukannya makin lama proses pembuatan branding berarti makin bagus? Well, sayangnya tidak semua client mengerti itu. Ada yang mau mengikuti timeline kamu, ada juga yang 'karena suatu hal' butuh cepat. Selama harganya OK, siap-siap deh begadang 'hajar bleh'. Tapi ingat, tidak semuanya harus kelar 1 bulan, komunikasikanlah dengan calon client bahwa untuk membuat desain yang bagus membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk research, brainstorm, sketsa, revisi dan lain-lainnya. Jika kamu sudah menjabarkan ini semua dengan jelas dan efisien pada awal pertemuan, semestinya client akan lebih paham kenapa 1 desain membutuhkan waktu 'selama' itu.

    HARUS SERBA BISA
    Ahh coba saja dulu ada yang cerewetin Geetha untuk lebih banyak explore berbagai bidang. Sekarang lulusan DKV/non DKV yang berprofesi desainer grafis ada banyaaaaak sekali! Supaya bisa bertahan, tentu kamu tidak bisa biasa-biasa saja dong? Jika kamu punya beberapa skill lain seperti photography, ilustrasi, web design atau lainnya itu akan menjadi nilai plus = prospek lebih bagus. Ada tapinya nih, jangan maruk mau hajar semua juga. Buat apa mengaku bisa ini itu tapi serba nanggung? Minimum ada 1-2 skill lain tapi di level menengah-advanced sudah oke banget tuh ~

    SABAR TANPA BATAS
    Gimana nggak mulianya profesi ini: sering dikira 'tukang desain' lah, harga desain udah mepet masih ditawar lebih murah tapi banyak maunya lah, revisi last minute dan harus kelar besok pagi lah, mati lampu pula pas detik-detik mau menyerahkan desain (versi ekstrim). Hal-hal seperti ini akan menjadi makananan sehari-harimu. Tiap proyek desain pasti ada 1 kisah yang menarik walau pun sudah buat timeline serapih mungkin. Graphic designer is a problem solver, you've got to figure it out every issue you're dealing with. Kuncinya: sabar aja broh, itu dia seninya. Buktinya nggak kapok kan? ^^

    DISIPLIN
    Sebetulnya profesi apa pun harus selalu bisa on time. Di bidang desain grafis, keterlambatanmu menyerahkan file desain bisa saja merugikan banyak pihak dan banyak uang seperti telat cetak padahal sudah terlanjur bayar promo/media dan harganya tidak murah… Tidak ada hal yang lebih memalukan daripada itu. So, please buang jauh-jauh deh rasa moody dan galaumu untuk sementara sampai kerjaan sudah selesai. Kariermu yang jadi taruhannya, maka jadilah seorang desainer grafis yang profesional.


    Punya tips lain untuk calon desainer grafis, #Geether? Share yuk pada komen di bawah ini ~

    Follow Geetha on Twitter + Facebook + Pinterest + Bloglovin



    Geetha lulus kuliah DKV kira-kira sudah 7 tahun yang lalu. Dulu belum banyak info tentang desainer grafis dari buku, blog, komunitas. Well, dulu ada sih tapi ya cuma begitu-begitu saja. Beda banget dengan sekarang, lebih gampang akses internet dan lengkap pula. Buku, social media dan blog desain grafis juga ada banyak yang bisa di follow. Bahkan untuk desainer grafis dengan latar belakang non DKV pun banyak juga lho yang portfolionya tidak kalah bagusnya dengan lulusan DKV.

    I wish somebody had told me this to my old self. Ternyata walau pun sudah lulus kuliah DKV pun, masih ada hal-hal yang masih ke-'skip' sama kita lho. Kamu masih duduk di bangku sekolah/kuliah dan berencana ingin menjadi desainer grafis? Atau sudah menjadi desainer grafis tapi merasa belum maksimal? Then, this post is for you. Read on!

    DESAIN ITU MAHAL
    Mahal itu relatif ya. Tapi kamu pasti setuju kalau ide itu mahal, otomatis desainnya juga mahal dong? Dengan hargamu yang sekarang apakah sudah menutup biaya internet bulananmu? BBM kendaraanmu? Pulsa? Listrik? Makan? Ngopi? Kontrakan dan… lainnya. Kalo dihitung-hitung ada banyak kan kebutuhanmu? Coba renungkan sebentar deh, sudah pantas belum ya harga desain gue? Kemurahan nggak sih? Kalau kamu merasa harga desainmu kemurahan, mungkin sudah waktunya kamu merevisi ulang tuh. Gimana sih cara menentukan harga desain? Click here to find out how!

    APA-APA SERBA CEPAT
    Kalau dulu pas matkul DKV harus rebranding suatu logo perusahaan selama 1 semester. Sekarang di dunia kerja bisa-bisa dikebut jadi cuma 1 bulan saja. (note: Bukan yang 1 logo kelar 1 hari!) Lho, bukannya makin lama proses pembuatan branding berarti makin bagus? Well, sayangnya tidak semua client mengerti itu. Ada yang mau mengikuti timeline kamu, ada juga yang 'karena suatu hal' butuh cepat. Selama harganya OK, siap-siap deh begadang 'hajar bleh'. Tapi ingat, tidak semuanya harus kelar 1 bulan, komunikasikanlah dengan calon client bahwa untuk membuat desain yang bagus membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk research, brainstorm, sketsa, revisi dan lain-lainnya. Jika kamu sudah menjabarkan ini semua dengan jelas dan efisien pada awal pertemuan, semestinya client akan lebih paham kenapa 1 desain membutuhkan waktu 'selama' itu.

    HARUS SERBA BISA
    Ahh coba saja dulu ada yang cerewetin Geetha untuk lebih banyak explore berbagai bidang. Sekarang lulusan DKV/non DKV yang berprofesi desainer grafis ada banyaaaaak sekali! Supaya bisa bertahan, tentu kamu tidak bisa biasa-biasa saja dong? Jika kamu punya beberapa skill lain seperti photography, ilustrasi, web design atau lainnya itu akan menjadi nilai plus = prospek lebih bagus. Ada tapinya nih, jangan maruk mau hajar semua juga. Buat apa mengaku bisa ini itu tapi serba nanggung? Minimum ada 1-2 skill lain tapi di level menengah-advanced sudah oke banget tuh ~

    SABAR TANPA BATAS
    Gimana nggak mulianya profesi ini: sering dikira 'tukang desain' lah, harga desain udah mepet masih ditawar lebih murah tapi banyak maunya lah, revisi last minute dan harus kelar besok pagi lah, mati lampu pula pas detik-detik mau menyerahkan desain (versi ekstrim). Hal-hal seperti ini akan menjadi makananan sehari-harimu. Tiap proyek desain pasti ada 1 kisah yang menarik walau pun sudah buat timeline serapih mungkin. Graphic designer is a problem solver, you've got to figure it out every issue you're dealing with. Kuncinya: sabar aja broh, itu dia seninya. Buktinya nggak kapok kan? ^^

    DISIPLIN
    Sebetulnya profesi apa pun harus selalu bisa on time. Di bidang desain grafis, keterlambatanmu menyerahkan file desain bisa saja merugikan banyak pihak dan banyak uang seperti telat cetak padahal sudah terlanjur bayar promo/media dan harganya tidak murah… Tidak ada hal yang lebih memalukan daripada itu. So, please buang jauh-jauh deh rasa moody dan galaumu untuk sementara sampai kerjaan sudah selesai. Kariermu yang jadi taruhannya, maka jadilah seorang desainer grafis yang profesional.


    Punya tips lain untuk calon desainer grafis, #Geether? Share yuk pada komen di bawah ini ~

    Follow Geetha on Twitter + Facebook + Pinterest + Bloglovin

    Tuesday, January 13, 2015 .

    14 comments

    1. Jadi desainer grafis buat personal aja deh, cape juga jadi kuli orang lain.

      ReplyDelete
      Replies
      1. Freelance? Sama. Menurut Geetha pribadi memang lebih prefer jadi freelancer~

        Delete
    2. Thanks geeth atas sharingnya... Kayaknya aku bakal ngelewatin itu semua. Eh ngomong2 kalo geetha lulus DKV 7 tahun lalu, berarti sekarang udah tua banget dong? hehehe :D

      ReplyDelete
    3. Kira-kira kalo desainer otodidak dihargain gak ya hasil karyanya?

      ReplyDelete
      Replies
      1. Desainer otodidak mau pun yang kuliah DKV, sama-sama berhak dihargai karyanya, banyak ko desainer grafis yang otodidak alias bukan latar belakang kuliah DKV/sejenisnya :)

        Delete
    4. Kak Geeth, bagi font list di page ini dong😂

      ReplyDelete
    5. hai geeth, salam kenal ya

      i can relate this so muuucchh!! bisa merasakan setelah ambil beberapa project freelance, yang point "SABAR" is really the key!

      Sabar ditawar murah
      sabar revisi terus
      sabar project nya pending
      sabar bayarannya juga pending

      but after all the pain is worth it

      ReplyDelete
      Replies
      1. Hi Dini, salam kenal juga ya!

        Hahaha, yup memang kuncinya sabar. Tapi nanti lama kelamaan ya jadinya biasa aja sih (karena udah terbiasa jadi tough haha). Misal: kaya di tawar murah udah nggak begitu tersinggung ko (kalo Geetha ya) soalnya lebih mumet kalo project dan bayaran pending itu sih pasti bete lha apalagi Geetha udah berkeluarga, jadi memang butuh bayaran buat biaya hidup hehehe~

        Just visited your blog, what a cute blog~ ^^
        Thanks udah main-main ke sini yaa~

        Delete
    6. Replies
      1. Thank you! Sorry baru balas, lagi rombak website nih ^^

        Delete
    7. Mau nanya nih geeta, saya pribadi sering menganggap dan menyalahkan pasar yang terkontaminasi dengan beberapa oknum grafis desainer yang menjajahkan diri semurah mungkin hanya agar bisa dapat project.tapi sampai saat ini saya sendiri masih bingung sebenarnya gimana sih meyakinkan calon klien yang selalu nganggap tarif kita kemahalan? sudah dijelaskan proses yang harus dilalui dan lain-lain, tapi sering kali itu gak penting buat mereka, yg penting mereka dapat bagus, murah, dan cepat. saya pribadi sering akhirnya menolak mengerjakan project2 dari calon klien yang seperti itu, yah saya mikirnya kalau bukan saya yang menghargai diri dan karya saya sendiri, terus siapa lg.

      ReplyDelete

    popular posts