• about me
  • menu
  • categories

  • WHO IS BEHIND THIS BLOG
    Hello, thanks for the visit~ I’m Geetha, a freelance graphic designer and a wife residing in Jakarta, Indonesia. Tips Graphic Design is an Indonesian blog that dedicated to all aspiring Indonesian graphic designer out there. My goal is to empower my readers and encourage them to become more inspired, motivated, passionated and realised that having 'good skill' on graphic design is not enough, that where taste, sense and experience are also have big role need to be applied.On my blog, I share everything that inspire, amuse and fascinate me. Hopefully you'll find inspiration and motivation. Knowledge is power and I believe that we each have an area of expertise that we can share with the world.

    Continued here.

    Advice: Cara Meyakinkan Client



    Seorang graphic designer sudah pasti akan selalu berurusan dengan (calon) client karena dari situlah deal suatu project terjadi. Sayangnya tidak semua designer 'pinter ngomong'/membawakan diri dengan baik untuk meyakinkan bahwa design kita yang terbaik pada (calon) client. Perlu Geetha tekankan, konteks terbaik di sini dimaksudkan bahwa jasa design kita layak di-hire dan diyakini oleh (calon) client.

    Kita tahu di luar sana ada sejibun designer yang mempunyai portfolio yang lebih bagus dari kita, tapi bagaimana cara meyakinkan client? Lalu, bagaimana cara deal harga dengan client tapi tetap sopan?


    PERCAYA DIRI BUKAN AROGAN
    Pertama kamu harus YAKIN kalo jasa design kamu itu TERBAIK sehingga bisa PERCAYA DIRI untuk berbicara/presentasi dengan calon client. Ingat, jangan overdo pedenya. Calon client bisa eneg dengerin kita. Sebaliknya, kalo belum apa-apa udah minder duluan, bagaimana calon client bisa yakin dengan kamu? Kamu tidak bisa minta mewakilkan orang lain untuk mempresentasikan produk/jasa design mu. Calon client bisa meragukan kamu.



    PRESENTASI
    Memulai presentasi tanpa bertele-tele. Setelah memperkenalkan diri, tanpa buang-buang waktu. Langsung saja presentasi dari design yang pertama. Jelaskan saja ini proyek dari client X, deskripsi konsep singkat, inspirasi dari mana dan lain-lainnya. Begitu saja kok.

    Jelaskan juga pengalamannya ketika kamu mengerjakan proyek tersebut seperti: kendala, tantangan yang dialami DAN cara kita menghadapinya sehingga bisa menyelesaikannya tepat waktu. Dari semua design yang dipresentasikan tidak perlu kamu ceritakan semua pengalamannya, cukup yang menarik saja. Tujuannya agar mereka ada gambaran caramu bekerja.

    Cara berbicara. Jangan ngomong kecepatan, sesekali kasih jeda. Biarkan mereka menyerap dulu atau mengangguk tanda paham/setuju. Sesekali ngelucu boleh kok tapi harus dikira-kira. Berlebihanlah lalu siap-siap dikira tidak serius. Jaga nada bicara jangan terlalu datar atau terlalu riang gembira.

    Jangan nunduk. Jangan juga ngeliat langit-langit. Baiknya eye contact langsung. Masih grogi? Lihat saja kepalanya, atau kupingnya. Ini cukup membantu lho.

    Baca ekspresi. Baru menjelaskan 2-3 design dan ekspresi mereka kebingungan? Langsung saja 'todong' "Ada yang kurang jelas?". Nah, selesai presentasi jangan lupa tanya lagi: "Ada yang kurang jelas? Ada yang mau ditanyakan?". Biarkan mereka bertanya tentang design-design-mu.



    DEAL HARGA
    Ini yang kerap dihadapi oleh sebagian besar designer. Setelah panjang-lebar presentasi, calon client dengan mudahnya menawar fee design-mu seperti nawar di pasar. Bagaimana cara mempertegas tapi masih tetap sopan? Dari awal 'tekankan' kira-kira seperti ini: "Aku bisa seperti ini tapi kalau mau begini, begitu itu fee-nya beda lagi. Enaknya Anda saja.". Kita tidak perlu push dia tapi kita juga tidak bisa 'dimanfaatkan'. Sama-sama enak.

    Bagaimana kalau dia tetap 'keukeuh' mau irit dengan design 'wah'? Tolaklah dengan lembut: "Maaf itu sudah diluar kemampuan saya. Dengan harga sekian (yang kamu tawar) Anda akan dapat yang seperti Anda mau. Tapi kalo dibawah itu, mungkin ada yang bisa lebih membantu Anda daripada saya."

    Setelah deal, jangan lupakan Surat Kontrak Kerja (SKK) untuk menyelamatkan dirimu. Cantumkan bahwa dari awal proyek bahwa fee yang sudah deal dan lamanya pengerjaan sudah tidak bisa dirubah lagi. Kalau client mendadak ingin proyeknya dipercepat, jangan lupa cantumkan pada SKK bahwa akan dikenakan fee tambahan.



    PROFESIONAL
    JANGAN TELAT. JANGAN TELAT. JANGAN TELAT! Please ini tidak bisa ditolerir lagi. Biarlah mereka datang telat asal jangan kita yang telat.

    Penampilan. Kamu ingin calon client anggap kamu serius kan? Dandanlah yang rapi. Kalo rambutmu gondrong ya disisir dan diikat. Jangan lupa pakai deodorant dan sedikit wewangian. First impression penting itu berlaku di saat seperti ini. Berpenampilan rapih tidak mesti seperti mau menghadap presiden. Baca-baca majalah/fashion blog , kamu bisa tampil fashionable tapi tetap rapi.

    Menggunakan bahasa baku lebih aman. Jangan gunakan bahasa yang sama kamu gunakan dengan teman untuk kesan profesionalisme. Tapi tergantung client-nya juga. Walaupun client-nya sudah tua, sedang atau masih muda ada baiknya kita menggunakan "Saya". "Saya pake/bikin warna ini..." masih terdengar sopan.

    Yakinkan tanpa maksa. "Dengan skill yang saya punya, saya akan pastikan message yang saya design untuk bapak/ibu bisa tersampaikan dengain baik." --> profesional tapi kalem.

    Jangan sok tahu. "Saya bisa deh bikinin bapak design yang paling bagus, hehehe!" --> hindari!

    Gunakan contekan jika perlu. Ada designer yang sengaja bikin contekan kecil just in case dia grogi lalu lupa pas presentasi ada juga yang 'hajar bleh' tidak membuat contekan. Jangan terlalu dipikirkan. Makin dipikir makin lupa. Yang penting di rumah/di mobil udah dibaca sedikit point pentingnya. Nantinya juga 'nyangkut' kok.

    Kamu tidak perlu terang-terangan bilang kamu designer yang terbaik atau terhebat untuk memenangkan hati calon client. Tunjukkan dengan profesionalisme, attitude yang sopan, ramah, rendah hati kalau kamu itu designer terbaik yang pernah mereka kenal~


    Apakah kamu punya tips cara menghadapi kendala menghadapi (calon) client? Yuk kita share di komentar bawah ini~

    Follow Geetha on Twitter + Facebook + Pinterest + Bloglovin



    Seorang graphic designer sudah pasti akan selalu berurusan dengan (calon) client karena dari situlah deal suatu project terjadi. Sayangnya tidak semua designer 'pinter ngomong'/membawakan diri dengan baik untuk meyakinkan bahwa design kita yang terbaik pada (calon) client. Perlu Geetha tekankan, konteks terbaik di sini dimaksudkan bahwa jasa design kita layak di-hire dan diyakini oleh (calon) client.

    Kita tahu di luar sana ada sejibun designer yang mempunyai portfolio yang lebih bagus dari kita, tapi bagaimana cara meyakinkan client? Lalu, bagaimana cara deal harga dengan client tapi tetap sopan?


    PERCAYA DIRI BUKAN AROGAN
    Pertama kamu harus YAKIN kalo jasa design kamu itu TERBAIK sehingga bisa PERCAYA DIRI untuk berbicara/presentasi dengan calon client. Ingat, jangan overdo pedenya. Calon client bisa eneg dengerin kita. Sebaliknya, kalo belum apa-apa udah minder duluan, bagaimana calon client bisa yakin dengan kamu? Kamu tidak bisa minta mewakilkan orang lain untuk mempresentasikan produk/jasa design mu. Calon client bisa meragukan kamu.



    PRESENTASI
    Memulai presentasi tanpa bertele-tele. Setelah memperkenalkan diri, tanpa buang-buang waktu. Langsung saja presentasi dari design yang pertama. Jelaskan saja ini proyek dari client X, deskripsi konsep singkat, inspirasi dari mana dan lain-lainnya. Begitu saja kok.

    Jelaskan juga pengalamannya ketika kamu mengerjakan proyek tersebut seperti: kendala, tantangan yang dialami DAN cara kita menghadapinya sehingga bisa menyelesaikannya tepat waktu. Dari semua design yang dipresentasikan tidak perlu kamu ceritakan semua pengalamannya, cukup yang menarik saja. Tujuannya agar mereka ada gambaran caramu bekerja.

    Cara berbicara. Jangan ngomong kecepatan, sesekali kasih jeda. Biarkan mereka menyerap dulu atau mengangguk tanda paham/setuju. Sesekali ngelucu boleh kok tapi harus dikira-kira. Berlebihanlah lalu siap-siap dikira tidak serius. Jaga nada bicara jangan terlalu datar atau terlalu riang gembira.

    Jangan nunduk. Jangan juga ngeliat langit-langit. Baiknya eye contact langsung. Masih grogi? Lihat saja kepalanya, atau kupingnya. Ini cukup membantu lho.

    Baca ekspresi. Baru menjelaskan 2-3 design dan ekspresi mereka kebingungan? Langsung saja 'todong' "Ada yang kurang jelas?". Nah, selesai presentasi jangan lupa tanya lagi: "Ada yang kurang jelas? Ada yang mau ditanyakan?". Biarkan mereka bertanya tentang design-design-mu.



    DEAL HARGA
    Ini yang kerap dihadapi oleh sebagian besar designer. Setelah panjang-lebar presentasi, calon client dengan mudahnya menawar fee design-mu seperti nawar di pasar. Bagaimana cara mempertegas tapi masih tetap sopan? Dari awal 'tekankan' kira-kira seperti ini: "Aku bisa seperti ini tapi kalau mau begini, begitu itu fee-nya beda lagi. Enaknya Anda saja.". Kita tidak perlu push dia tapi kita juga tidak bisa 'dimanfaatkan'. Sama-sama enak.

    Bagaimana kalau dia tetap 'keukeuh' mau irit dengan design 'wah'? Tolaklah dengan lembut: "Maaf itu sudah diluar kemampuan saya. Dengan harga sekian (yang kamu tawar) Anda akan dapat yang seperti Anda mau. Tapi kalo dibawah itu, mungkin ada yang bisa lebih membantu Anda daripada saya."

    Setelah deal, jangan lupakan Surat Kontrak Kerja (SKK) untuk menyelamatkan dirimu. Cantumkan bahwa dari awal proyek bahwa fee yang sudah deal dan lamanya pengerjaan sudah tidak bisa dirubah lagi. Kalau client mendadak ingin proyeknya dipercepat, jangan lupa cantumkan pada SKK bahwa akan dikenakan fee tambahan.



    PROFESIONAL
    JANGAN TELAT. JANGAN TELAT. JANGAN TELAT! Please ini tidak bisa ditolerir lagi. Biarlah mereka datang telat asal jangan kita yang telat.

    Penampilan. Kamu ingin calon client anggap kamu serius kan? Dandanlah yang rapi. Kalo rambutmu gondrong ya disisir dan diikat. Jangan lupa pakai deodorant dan sedikit wewangian. First impression penting itu berlaku di saat seperti ini. Berpenampilan rapih tidak mesti seperti mau menghadap presiden. Baca-baca majalah/fashion blog , kamu bisa tampil fashionable tapi tetap rapi.

    Menggunakan bahasa baku lebih aman. Jangan gunakan bahasa yang sama kamu gunakan dengan teman untuk kesan profesionalisme. Tapi tergantung client-nya juga. Walaupun client-nya sudah tua, sedang atau masih muda ada baiknya kita menggunakan "Saya". "Saya pake/bikin warna ini..." masih terdengar sopan.

    Yakinkan tanpa maksa. "Dengan skill yang saya punya, saya akan pastikan message yang saya design untuk bapak/ibu bisa tersampaikan dengain baik." --> profesional tapi kalem.

    Jangan sok tahu. "Saya bisa deh bikinin bapak design yang paling bagus, hehehe!" --> hindari!

    Gunakan contekan jika perlu. Ada designer yang sengaja bikin contekan kecil just in case dia grogi lalu lupa pas presentasi ada juga yang 'hajar bleh' tidak membuat contekan. Jangan terlalu dipikirkan. Makin dipikir makin lupa. Yang penting di rumah/di mobil udah dibaca sedikit point pentingnya. Nantinya juga 'nyangkut' kok.

    Kamu tidak perlu terang-terangan bilang kamu designer yang terbaik atau terhebat untuk memenangkan hati calon client. Tunjukkan dengan profesionalisme, attitude yang sopan, ramah, rendah hati kalau kamu itu designer terbaik yang pernah mereka kenal~


    Apakah kamu punya tips cara menghadapi kendala menghadapi (calon) client? Yuk kita share di komentar bawah ini~

    Follow Geetha on Twitter + Facebook + Pinterest + Bloglovin

    Monday, September 2, 2013 .

    No comments

    Post a Comment

    popular posts